Tempat Wisata Sejarah Paling Populer di Indonesia

Sebagai orang Indonesia, kita patut berbangga. Negara ini memiliki beragam destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Jika selama ini kamu hanya mengenal kekayaan wisata alamnya, kini saatnya kamu untuk menjelajahi wisata sejarahnya.

Tak ada alasan untuk tidak mengenal Indonesia dari sejarahnya. Kalau kamu masih ingat tentang pelajaran sejarah, khususnya pada zaman kemerdekaan, tentu tak asing dengan tempat-tempat ini. Berikut ini tiga situs sejarah paling populer di Indonesia, yang bisa dijadikan sebagai referensi tujuan wisata.

 1. Rumah Pengasingan Soekarno, Kabupaten Ende NTT


Kabupaten Ende di Provinsi Nusa Tenggara Timur ternyata menyimpan sejarah perjuangan proklamator Ir. Soekarno. Di sinilah Bung Karno pernah diasingkan dan tinggal di sebuah rumah kayu sederhana. Bung Karno selama empat tahun (14 Januari 1934 sampai 18 Oktober 1938) pernah diasingkan oleh Pemerintah Hindia Belanda di kota yang berhawa sejuk ini. 

Bentuk rumah ini sangat sederhana, hanya terdiri dari empat ruangan dengan fungsi yang berbeda. Di bagian depan ada ruang tamu yang berisi meja dan kursi tamu yang digunakan Bung Karno pada saat itu. Di bagian tengah, ada ruangan yang menjadi Kamar Tidur Bung Karno, serta ruang untuk kamar tidur Ibu Amsi, mertua Bung Karno dan juga Ratna Djuami, anak angkat Bung Karno. Di bagian belakang, ada ruang semedi yang digunakan Bung Karno untuk Sholat dan bermeditasi. Selain itu, ada juga sumur timbs beserta kamar mandi yang digunakan oleh Bung Karno untuk mandi dan keperluan sehari-hari.

Selama pengasingan di tempat ini, Bung Karno merenungkan Pancasila yang menjadi dasar kehidupan berbangsa dan bernegara Republik Indonesia. Bagi traveler yang ingin napak tilas perjuangan Bung Karno bisa mengunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno yang terletak di Jalan Perwira, Ende. Lokasinya tak jauh dari Lapangan Pancasila dan Taman Renungan Bung Karno. Di sini, wisatawan seakan-akan diajak kembali mengenang perjalanan hidup Bung Karno menjalani kehidupan di Ende, jauh dari keramaian dengan penjagaan ketat Pemerintahan Hindia Belanda. Untuk masuk mengunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno, wisatawan cukup membayar tiket Rp. 2.500,-/orang. Tempat ini buka mulai dari pukul 08.00 WITA sampai 16.00 WITA. 

 2. Gedung Linggarjati, Kabupaten Kuningan Jawa Barat

Sejarah telah mencatat bahwa Gedung Linggarjati merupakan salah satu saksi perjuangan Bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaannya. Di gedung ini, delegasi Indonesia berunding dengan delegasi Belanda tentang kedaulatan Republik Indonesia, yang kemudian dikenal dengn Perundingan Linggarjati. Drama perundingan itu sampai saat ini masih abadi dan terawat dengan baik di tempat ini. 

Gedung ini memiliki 11 kamar, sedangkan ruang perundingan berada ditengah terdiri dari tiga meja dan sembilan kursi, di pojok ruang perundingan ada kursi dan meja notulen. Semua meja dan kursinya masih asli, di setiap kursi tertulis nama-nama yang duduk saat perundingan Linggarjati. layaknya museum, di ruang utama ada sebuah diorama yang menggambarkan saat perundingan berlangsung. Foto-foto hitam putih dengan pigura kayu melengkapi kesan lawas di museum ini.

Gedung Linggarjati terletak sekitar 15 km dari pusat kota Kuningan. Lokasinya berada di kaki Gunung Ciremai, Desa Linggarjati, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan. Di sekitar gedung ini, ditumbuhi berbagai pepohonan rindang menjadikan suasananya lebih sejuk dan adem. Bagi Kuningan, gedung ini adalah simbol partisipasi rakyat mendukung perjuangan Indonesia. Untuk masuk mengunjungi Gedung Linggarjati, wisatawan cukup membayar tiket Rp. 3.000,-/orang. Tempat ini buka mulai dari pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB. 
  
 3. Benteng Tolukko, Kota Ternate Maluku Utara


Ternate dikenal sebagai Pulau Seribu Benteng, karena disana memang terdapat banyak sekali benteng peninggalan zaman penjajahan. Salah satunya adalah Benteng Tolukko. Benteng tersebut merupakan benteng peninggalan Portugis yang dibangun oleh Fransisco Serao, seorarang panglima perang Portugis pada tahun 1540.

Benteng ini dibangun Portugis sebagai pusat pertahanan sekaligus tempat penyimpanan rempah-rempah yang akan diperdagangkan. Konon, benteng ini memiliki satu lorong rahasia yang langsung tembus ke pantai. Pada zaman kekuasaan Portugis, lorong ini digunakan sebagai sarana melarikan diri apabila terjadi perang. Tetapi, pada tahun 1996 benteng ini dipugar dan demi alasan keamanan lorong tersebut ditutup.

Benteng Tolukko terletak di Kelurahan Sangadji, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate. Benteng ini berada di tempat yang sangat strategis karena dekat dengan laut, berada di puncak bukit sehingga sangat sempurna untuk mengawasi segala gerak-gerik musuh. Benteng Tolukko di kelilingi oleh taman yang asri, menjadikan tempat terbaik untuk menikmati keindahan panorama alam di sekitarnya. 


Artikel Raja Plesir Lainnya :

0 komentar:

Posting Komentar

Scroll to top